Dec 16, 2008

Worship

Worship is not about Sunday, its about Monday 
Worship is not about the band or even the style, its about us in the hand of God 
Worship is not about words, its about lives 
Worship is not about raising your hands, its about the heart that sold out for God 
Worship is not about what we think, its about what He think 
And what He think of is not about worship, 
He think about the worshipper


Dec 15, 2008

Suam-suam kuku


"Dan tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Laodikia: Inilah firman dari Amin, 
Saksi yang setia dan benar, permulaan dari ciptaan Allah: 
Aku tahu segala pekerjaanmu: engkau tidak dingin dan tidak panas. Alangkah baiknya jika engkau dingin atau panas! Jadi karena engkau suam-suam kuku, dan tidak dingin atau panas, Aku akan memuntahkan engkau dari mulut-Ku. Karena engkau berkata: Aku kaya dan aku telah memperkayakan diriku dan aku tidak kekurangan apa-apa, dan karena engkau tidak tahu, bahwa engkau melarat, dan malang, miskin, buta dan telanjang, maka Aku menasihatkan engkau, supaya engkau membeli dari pada-Ku emas yang telah dimurnikan dalam api, agar engkau menjadi kaya, dan juga pakaian putih, supaya engkau memakainya, agar jangan kelihatan ketelanjanganmu yang memalukan; dan lagi minyak untuk melumas matamu, supaya engkau dapat melihat. Barangsiapa Kukasihi, ia Kutegor dan Kuhajar; sebab itu relakanlah hatimu dan bertobatlah! (Wahyu 3:14-19)

Laodikia adalah sebuah kota kecil yang terletak di asia kecil dan Laodikia merupakan sebuah kota perdagangan; kota yang strategis dan kaya bahkan di Laodikia terdapat sekolah kedokteran yang menghasilkan pelumas mata pada waktu itu yang Tuhan jadikan perumpamaan di dalam ayat tersebut. Laodikia merupakan kota yang mandiri sekali dan berada di tengah-tengah antara kota Hirapolis dan kota Efesus. 

Tiga kota ini dialiri oleh air terjun yang sangat deras; Air terjun di Hirapolis sangat panas dan ketika sampai di kota Laodikia airnya menjadi suam-suam (tidak enak untuk diminum sehingga orang yang minum air di Laodikia ini mual ingin muntah), sementara air di kota Efesus sangat dingin, sangat segar. 

Yang terjadi di kota Laodikia pada waktu itu adalah mereka mengalami MEDIOKRITAS (keadaan abu-abu). Mereka mengalami kesuam-suaman atau ada di tengah-tengah. Saya menginterpretasikan yang lain tentang panas dan dingin; Panas dan dingin sedang berbicara mengenai kualitas hidup. Saya percaya panas dan dingin sama-sama berguna.

Penyebab suam-suam kuku di kota Laodikia tersebut adalah: adanya rasa aman karena mereka kaya; kota Laodikia merupakan salah satu kota penghasil wool dan karpet dan juga penghasil pelumas mata. Sampai satu hari, Tuhan ijinkan bencana alam gempa bumi dengan satu tujuan: untuk membuat Laodikia melarat. 

Ada sebuah statement berkata: Self Satisfaction produce dead spirituality. Kepuasan diri kita menghasilkan kematian spiritual. Creativity berhenti ketika ada rasa puas. Ini warning bagi kita, suatu hari kita akan menjadi besar mari pastikan jangan juga kita masuk ke dalam keadaan suam-suam kuku. 

Apa yang harus dilakukan ketika suam-suam kuku kita rasakan: "Membeli" bicara membayar harga (pay the cost). Dalam arti kata lain, kita harus selalu ada di dalam keadaan struggle. Karena ketika kita ada di dalam keadaan struggle, kita akan menjadi a solving problem person. "Terima teguran", ketika kita berkembang pasti akan ada kritikan dan sebagainya. Terimalah teguran itu dengan kerelaan hati karena teguran yang nyata merupakan bukti nyata bahwa kita dikasihi. 




Dec 13, 2008

Pemalas

Ada banyak kosa kata di Alkitab yang jauh berbeda dengan pengertian kita hari ini. Of course untuk menilai segala sesuatu dengan perspektif yang benar, kita harus selalu kembali kepada apa yang Alkitab katakan; lebih tepatnya apa kata Tuhan tentang seorang pemalas

Si pemalas mencelup tangannya ke dalam pinggan,
 tetapi tidak juga mengembalikannya ke mulut. Amsal 19:24 

Menurut Amsal tersebut, seorang pemalas adalah orang yang tidak menyelesaikan pekerjaannya. Perhatikan ayatnya; mencelup tangan tapi tidak mengembalikan ke mulut. Pemalas bekerja hanya setengah jalan. 

Ada tiga faktor yang menjadikan seorang malas: 
Si pemalas mencelupkan tangannya ke dalam pinggan, tetapi ia terlalu lelah 
untuk mengembalikannya ke mulutnya. (Amsal 26:15) 
Pemalas adalah orang yang tidak mau usaha dan tidak mau bayar harga. Dalam hidup kita, semua hal pasti menyedot energy kita; even makan juga menyedot energy, kunjungan cape, dll. Tapi bagi pemalas, semua hal melelahkan karena tidak adanya kemauan untuk usaha dan membayar harga. Orang yang rajin adalah orang yang mau bayar harga. (Tidak mencari gampang)

Si pemalas dibunuh oleh keinginannya, karena tangannya enggan bekerja
(Amsal 21:25) 
Keinginannya dalam terjemahan bebas sama dengan "Mood-nya". Dengan kata lain, Orang yang moody adalah orang yang dibunuh oleh keinginannya. Itulah pemalas. Mari belajar untuk konsisten, start dengan sebuah value: komitmen (bilangan 23:14) – bergantung kepada perjanjian. Banyak orang yang potential namun tidak sukses karena tidak memiliki komitmen dan malas. 

Berkatalah si pemalas: "Ada singa di jalan! Ada singa di lorong!"
(Amsal 26:13) 
Pemalas adalah orang yang selalu memiliki alasan untuk tidak melakukan pekerjaannya. Banyak alasan dan punya jawaban aneh-aneh. 

Closing:
Ada hal-hal yang harus kita waspadai disini: 
Mari maksimalkan kehidupan kita / hari-hari kita. Banyak orang bergerak namun tidak menghasilkan sesuatu. Tidak cukup datang tepat waktu namun tidak maksimal. Jangan sampai kita sibuk namun tidak menghasilkan. Orang yang rajin, di dalam setiap momentnya pasti menghasilkan sesuatu. Entah dimana dia berada, dengan siapa dia berada, dan apa yang dia kerjakan pasti menghasilkan sesuatu.  


Perbuatan Daging vs Buah Roh

Perbuatan daging telah nyata, yaitu: percabulan, kecemaran, hawa nafsu, penyembahan berhala, sihir, perseteruan, perselisihan, iri hati, amarah, kepentingan diri sendiri, percideraan, roh pemecah, kedengkian, kemabukan, pesta pora dan sebagainya. Terhadap semuanya itu kuperingatkan kamu--seperti yang telah kubuat dahulu--bahwa barangsiapa melakukan hal-hal yang demikian, ia tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah. 
 Galatia 5: 19-21

Perbuatan daging adalah sesuatu yang bisa dilakukan oleh seorang individu seperti kita: ya demikianlah yang tertulis di ayat di atas: Thats our nature, Thats us actually. 

Kerajaan Tuhan di ayat tersebut tidak berbicara mengenai Sorga; ini sedang bicara mengenai*gaya hidup* kerajaan Sorga dan berkat-berkatnya. Kita ini sedang membangun kerajaan Sorga di bumi selama kita tinggal di bumi; Ini bicara pemerintahan Tuhan di muka bumi ini.

Daging adalah sesuatu yang sudah exist, buah adalah sesuatu yang memiliki proses untuk menghasilkan. (buah adalah sesuatu yang ditunggu). Contoh sederhana: Detik inipun kita disuruh marah pasti bisa, tapi disuruh sabar butuh waktu dan proses. Itu sebabnya yang satu disebut buah dan yang satu disebut perbuatan. Again, daging sudah exist, buah masih ditunggu.

Tetapi buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri. Tidak ada hukum yang menentang hal-hal itu. Galatia 5:22-23 

Lalu apa yang dimaksud Buah Roh?
Seperti buah adalah identitas sebuah pohon, buah roh adalah identitas kekristenan. Semua yang tertulis di ayat tersebut adalah karakter. So, identitas orang Kristen yang sesungguhnya adalah karakternya. Kalau materi adalah ukuran kerohanian, maka kita adalah orang-orang yang sangat tidak rohani. That’s not the standard. Namun gereja hari-hari ini seringkali terjebak dalam hal-hal demikian. Character is our identity

Lalu muncul pertanyaan berikut; jika demikian bagaimana berbuah?
1. Buah adalah hasil yang alami atau Nature. Tidak bisa direkayasa; maksudnya it depends on the *seeds*. Benihnya apa, ya itulah buahnya. Buah roh lahir dari Roh Kudus. Gate pertama sedang berbicara mengenai lahir baru; Roh Kudus. Kalau benihnya Roh Kudus, buahnya pasti Roh Kudus (seharusnya begitu). Banyak orang berbuat baik tanpa Roh Kudus. Banyak orang juga berkata bahwa akan dibaptis kalau nanti sudah baik (Hal ini sama seperti seorang menderita kanker baru akan ke dokter ketika sudah sembuh. It’s a funny thing). Banyak orang membalik prosesnya. Benih itu harus ada dulu dalam hidup kita, baru kita bisa bertumbuh

2. Buah harus mengalami proses alamiah. Sebagus apapun benihnya, tanpa sebuah proses tidak akan menghasilkan buah. Benih yang sangat bagus jika tetap ada di dalam kantong plastic tanpa terkena matahari dan pengairan, tetap tidak akan berbuah. So hal yang kedua adalah harus tertanam; ini sedang berbicara mengenai kejemaatan. Firman Tuhan sedang bicara mengenai makanan (pupuk, air, matahari, dll) Tanaman hidup karena makanan. Care dari komunitas. Menurut survey, tanaman itu harus di kasihi atau disayang. Ada nasehat, ada koreksi, dll

3. Buah dihasilkan menurut kasih karunia Tuhan. Sebagus apapun kita mengurus orang sampai sudah maksimal, jika tetap tidak menghasilkan, ya sudahlah. Pertumbuhan ada di tangan Tuhan dan pertobatan bicara mengenai personality
















Brotherhood

Honour all men. Love the brotherhood. Fear God. Honour the king.
1 Peter 2:17b (KJV) 

Mengikut Tuhan bukan hanya berbicara mengenai "percaya" saja kepada Tuhan, tetapi juga "kepunyaan" dari keluarga-Nya. It talks about belonging, not just believing. Kasih persaudaraan yang kita miliki sampai hari ini sebagai nilai dasar akan terus kita hidupi seiring dengan pertumbuhan kita untuk menjadi serupa dengan Kristus. Sementara hubungan kita dengan Tuhan itu personal, Tuhan tidak pernah bertujuan untuk membuat hal ini menjadi privasi. Di dalam brotherhood, setiap kita terhubung satu sama lainnya, dan kita akan terus saling memiliki sampai kekekalan. 

1. Brotherhood mengidentifikasikan kita sebagai orang percaya 
Yohanes 13:35 
Ketika kita berkumpul bersama dalam kasih yang terdiri dari berbagai background: ras dan status sosial, kita menjadi kesaksian yang penuh kuasa bagi dunia. Kita bukanlah tubuh Kristus oleh karena keberadaan kita sendiri, kita membutuhkan orang lain untuk mengekspresikan kata "tubuh Kristus". Together, not separated, we are His body.  

2. Brotherhood memindahkan kita dari isolasi kehidupan yang berpusat pada diri sendiri 
Gereja lokal merupakan ruang kelas untuk belajar bagaimana hidup dan bersikap di dalamnya: merupakan ruang laboratorium untuk mempraktekan kehidupan yang tidak egois dan kasih yang empati. Sebagai anggota dari brotherhood ini, kita belajar untuk peduli terhadap orang lain. Brotherhood yang Alkitabiah adalah mengkomitkan diri kita satu dengan yang lain seperti kita terhadap Kristus. Tuhan mau kita memberikan hidup kita satu sama lain. Banyak orang Kristen yang hafal ayat Yohanes 3:16 tidak sadar akan ayat 1 Yohanes 3:16 yang berkata: "Demikianlah kita ketahui kasih Kristus, yaitu bahwa Ia telah menyerahkan nyawaNya bagi kita; jadi kita wajib untuk menyerahkan nyawa kita untuk saudara-saudara kita." Ini merupakan bentuk kasih yang Tuhan inginkan kita tunjukan kepada saudara kita yang lain - a willingness to love them in the same way Jesus loves you. 

3. Brotherhood membantu kita untuk mengembangkan otot-otot rohani kita. 
Kita tidak akan pernah bertumbuh dewasa hanya dengan menghadiri kebaktian hari Minggu dan menjadi anggota yang pasif. Hanya orang-orang yang berberpartisipasi dengan hati yang penuh di dalam gereja Tuhan (di dalam Brotherhood) memiliki otot-otot rohani.  

“Dari padaNya lah seluruh tubuh – yang rapi tersusun dan diikat menjadi satu oleh pelayanan semua bagiannya, sesuai dengan kadar pekerjaan tiap-tiap anggota – menerima pertumbuhannya dan membangun dirinya dalam kasih.” Efesus 4:16

Kita memerlukan lebih dari sekedar Alkitab untuk bertumbuh – kita perlu orang lain disekitar kita. Kita bertumbuh lebih cepat dan lebih kuat dengan belajar dari satu sama lain dan memiliki akuntabilitas satu sama lain. Ketika orang lain menceritakan apa yang sedang Tuhan kerjakan dalam hidupnya, kita belajar dan kita juga bertumbuh.

4. Brotherhood menolong kita menjadi tidak mundur / murtad. 
Tidak ada seorangpun dari kita yang kebal terhadap pencobaan. Pada titik atau situasi tertentu, kita semua memiliki kemungkinan untuk jatuh dalam dosa. Tuhan mengetahui ini, sehingga Dia menciptakan Brotherhood untuk kita bertanggung jawab untuk saling menjagai satu sama lain.

 “Tetapi nasihatilah seorang akan yang lain setiap hari, selama masih dapat dikatakan ‘hari ini’, supaya jangan ada di antara kamu yang menjadi tegar hatinya karena tipu daya dosa.”Ibrani 3:13

Kita dipanggil dan diperintahkan untuk ikut serta di dalam kehidupan orang lain. Jika pada hari ini kita mengetahui ada seseorang yang sedang dalam kondisi buruk rohaninya, maka ini adalah tanggung jawab kita untuk datang kepadanya dan membawa mereka kembali ke dalam fellowship kita. Iblis menyukai orang-orang percaya yang terpisah, terpisah dari brotherhood, dan yang tidak diperhatikan oleh orang lain, kerena dia tahu kita lemah dan tidak punya kuasa ketika kita sendiri.

 




 

Redouble your effort

What I'm getting at, friends, is that you should simply keep on doing
what you've done from the beginning. When I was living among you,
you lived in responsive obedience. Now that I'm separated from you, keep it up.
Better yet, redouble your efforts. Be energetic in your life of salvation,
reverent and sensitive before God. (Phil 2:12 MSG)

At the beginning, it was a SALVATION. But Salvation is in three tenses; salvation in the past (titus 3:5), salvation in the present (1 cor 15:2) and finally salvation in the future (rome 5:9)

Pada mulanya, Tuhan tawarkan keselamatan untuk setiap orang, mungkin terdengar murah bagi kita yang menerima, namun sangat mahal untuk Dia yang memberikannya. Hidup tidak berhenti setelah keselamatan kita terima, ada part kita untuk meresponi keselamatan. Keselamatan adalah titik nol, titik awal, dan bukan titik akhir. Salvation is our starting point, it means that we dont just stop after we got save? Rite?

Back to the verse Phil 2:12 "...Tetaplah kerjakan keselamatanmu..." Versi message bible di atas cukup menarik untuk dibahas dan direnungkan dan tinggal diaplikasikan saja dalam hidup kita. Well, i know praktek lebih rumit daripada teori, hehe.. but stay put, and press on.

Let see two point that i want to share from that verse:
1. Be energetic in your life of salvation
Being a wife, sekaligus a friend dan juga mentor, ibu rohani, dan juga ibu buat Max (my 5 month baby) dan sekaligus as a woman, and who also a pastor .. i tell you its not easy. Man, i tell you its hard but i enjoy every minute of it and every process in it. I tell you, tidak ada pekerjaan dan kehidupan yang lebih melelahkan selain ini. Its true.

But you know what, instead of my hectic days including go to saloon, hobby time, shopping time, etc etc ada satu hal yang pasti yang tidak boleh terlewat, yaitu: MAKAN. Three times a day. Makanan di dalam tubuh kita menghasilkan energi untuk saya bergerak dan beraktifitas daily.

AND .. same thing with our christianity, our spiritual man need FOOD. Makanan rohani yang masuk akan menghasilkan energi untuk kita. FOOD -- ENERGY -- ENERGETIC.

There is no other way, we must eat something! To be energetic in our life of salvation, we need the energy that comes out from spiritual food; word of God.
Semua orang pasti makan, kecuali lagi puasa, rite? Semua orang mengalami yang namanya rutinitas makan. Everybody say not too loud: Rutinitas.
Rutinitas itu perlu. Everybody say again a bit loud now: Rutinitas itu perlu.

Peeps, eating is essentials. Makan itu esensi dan penting, tapi kalo tiga kali sehari makan nasi goreng bosen ya? ya jangan dong. banyak makanan lain maksudnya.
So let me say this, Word of God is essentials. Lets make every moment counts; Find some fresh air to meet God, find some other way to found and to be found by Him. Try a new idea where to read your bible, have some sermon listening or watch some sermon video to variate your journey of EATING the WORD of GOD. Everybody say: Amen.

2. Sensitive before God
Sensitif terhadap Tuhan of course membutuhkan hubungan or 'fellowship' with Him. Let me come up with the words: YOU MUST HAVE THE FELLOWSHIP WITH THE HOLY SPIRIT. Kita perlu menjadi super sensitif terhadap suara Roh Kudus. And its mustahil tanpa kita miliki fellowship dengan Dia.

Suara hati kita, suara orang lain, dan suara iblis jelas membuat hidup kita berat dan berantakan, tapi suara Roh Kudus menuntun kita membawa kita untuk menjadi penuh.
Yohanes 10:27 berkata Domba-dombaku mendengarkan suaraku dan Aku mengenal mereka dan mereka mengikut Aku...

Roh Kudus menghidupkan segala sesuatu (John 6:63). Holy Spirit is our councelor. Yesus bahkan berkata "..adalah lebih berguna bila Penolong itu datang.." (bukan berarti mengesampingkan Yesus dan Bapa, They're are ONE in all and ALL in one actually)
Come on, bangun fellowship dengan Roh Kudus through the word of God and linger in. Listen to His voice, one day you will know and sensitive to His voice.

Closing:
Two point have been shared; dua point yang sederhana dan keduanya bahkan point sebab-akibat juga. Ketika kita melakukan point yang pertama dengan setia, pasti akan menghasilkan point yang kedua. But before we ended, lets read again Phil 2:12. Ada kata yang saya ingin beri highlight karena ini kerennn banget. Temukan, lihat, dan baca kata kata "REDOUBLE YOUR EFFORT".

Wow. i suddenly loves this words. Banyak dari kita telah melakukan dua point yang kita sama-sama sudah baca lagi dan lagi dan lagi. Namun untuk point clossing ini mungkin belum ada, dan tidak akan pernah ada .. karena sampai selevel apapun kita telah menjadi orang yang energetic dan sensitive, dont forget the last outstanding orders for us: REDOUBLE YOUR EFFORT again!! Read loud to your ear: Redouble your effort! Redouble your effort!

That will never end just like our journey as long as we live on earth, lets be energetic in our live of salvation and be sensitive before God and lets redouble our efforts.



Dec 4, 2008

A True Leader (Dr.A.W.Tozer)

Seorang pemimpin yang benar dan dapat dipercaya mungkin sekali adalah orang yang tidak ingin memimpin, tetapi dipaksa memegang pimpinan oleh dorongan Roh Kudus dari dalam dan tekanan keadaan dari luar. Orang-orang seperti itu adalah Musa dan Daud dan para nabi dalam Perjanjian Lama.

Saya kira, sejak Paulus sampai sekarang, boleh dikata tidak ada pemimpin besar yang tidak dipanggil oleh Roh Kudus untuk tugas itu, dan ditugaskan oleh Tuhan untuk mengepalai Gereja untuk menempati satu kedudukan yang tidak begitu disukainya. Saya percaya bahwa umumnya orang yang ambisius untuk memimpin biasanya tidak memenuhi syarat untuk memimpin. Surprise?


Seorang pemimpin sejati tidak mempunya keinginan untuk berkuasa atas milik Allah, melainkan ia akan rendah hati, lembut, penuh pengorbanan dan bersedia memimpin, dan apabila Roh menyatakan dengan jelas bahwa ada orang yang lebih bijaksana dan berbakat daripada dirinya sendiri, ia juga rela untuk menjadi pengikut.